Sabtu, 16 April 2016

Menunggu Godot

Menunggu Godot

Adegan 1
Pemain:
Estragon (Gogo)
Vladimir (Didi)
Pozzo
Lucky
Sinopsis
Sementara menunggu godot..” bercerita tentang perjalanan hidup dua orang sahabat, Didi (Vladimir) dan Gogo (Estragon). Selama mereka menantikan kedatangan seseorang bernama Godot, mereka berjanjin bertemu Godot, di pinggir jalan; jalan dekat sebuah pohon.
Penantian itu menjadi penantian panjang. Dan sementara menunggu godot, mereka melewatkan waktu dengan memperdebatkan hal-hal di sekitar mereka; sepatu, topi, pohon, peristiwa penyaliban ataupun kisah penyelamatan. Tetapi bukan godot kemudian yang datang, melainkan Pozzo dan Lucky, sang tuan dan budaknya. Kemudian datang pula seorang utusan godot yang mengatakan bahwa godot tidak bisa datang sekarang melainkan besok.
Waktu terus berjalan, sementara mereka masih menunggu godot. Semua peristiwa terulang kembali. Nyaris seperti sebelumnya, sepatu, pohon, kedatangan lucky dan pozzo, serta utusan godot dengan berita yang sama.
Semua itu dikemas Beckett tidak dengan bahasa yang suram, tidak jatuh dalam situasi yang tragis melainkan dalam bahasa yang lucu, unik, kadang komikal khas beckett yang pengungkapan monotomi hidup tidak terjebak pada irama yang membosankan.

ADEGAN I
Sebuah jalan desa. Sebatang pohon. Petang hari[
Estragon duduk di sebuah gundukan, sedang mencoba melepaskan sepatu bootnya. Dia menarik dengan kedua tangannya, lalu ternengah-engah. Dia menyerah, Nampak sangat lelah, istirahat dan mencobanya lagi seperti sebelumnya. Masuk Vladimir.
Estragon (menyerah lagi)
Sia-sia!
Vladimir (Maju dengan langkah pendek, berjalan kaki, kedua kakinya melangkah lebar)
Aku mulai setuju dengan pendapat itu. sepanjang hidup aku mencoba menjauhkannya dariku dengan berkata; Vladimir cobalah berpikir, kau bahkan belum mencoba semuanya. Dan aku terus berjuang.
(Dia termenung, memikirkan perjuangannya. Lalu berpaling pada Estragon)
jadi kau di sini lagi.
Estragon
memang
Vladimir
Aku senang melihatmu lagi. Aku kira kau telah pergi untuk selamanya.
Estragon
Aku juga.
Vladimir
Bersama lagi, akhirnya! Kita harus merayaknnya. Tapi bagaimana caranya? (dia berpikir) bangunlah dan aku akan memelukmu.
Estragon (dengan marah)
Jangan sekarang. Jangan sekarang
Vladimir (terluka, dengan dingin)
Bolehkah hamba tahu di manakah tuan puteri menghabiskan malamnya?
Estragon
Di selokan.
Vladimir (Dengan kagum)
Selokan? Di mana?
Estragon b (tanpa isyarat)
Di sana.
Vladimir
Dan mereka tidak memukulmu?
Estragon
Memukulku? Tentu saja mereka memukulku
Vladimir
Gerombolan yang sama?
Estragon
Sama? Aku tidak tahu
Vladimir
Jika aku memikirkan hal itu…. selama ini… apa jadinya kamu tanpa aku…. (dengan tegas) pada saat itu, kau tidak lain hanya seoonggok tulang. Aku yakin akan hal itu.
Estragon
Lantas?
Vladimir (dengan muram)
Itu keterlaluan untuk seorang manusia (Pause. Dengan ceria) tapi sebaliknya, apa untungnya saat ini putus asa, itu yang aku katakan. Kita seharusnya memikirkan hal itu jutaan tahun yang lalu. Pada abad ke 19.
Estragon
Ah, hentikan ocehanmu dan bantu aku menyingkirkan barang rongsokan ini.
Vladimir
Pada awalnya, saling bergandengan di puncak menara Eiffel. Kita sangat cantik pada saat-saat itu. tapi sekarang sudah terlambat. Mereka bahkan tak akan pernah membiarkan kita naik lagi. (Estragon membuka sepatunya) apa yang akan kau lakukan?
Estragon
Mencopot sepatu booku. Apa kau tidak pernah melakukannya?
Vladimir
Sepatu harus dilepas setiap hari. Aku telah mengatakan hal itu padamu. Kenapa kau tidak mencoba mendengarku?
Estragon (dengan lemah)
Bantu aku!
Vladimir
Sakitkah?
Estragon
Sakit! Dia ingin tahu apakah ini menyakitkan?
Vladimir (dengan marah)
Tak ada orang yang menderita selain kau, aku tidak termasuk. Aku ingin dengar apa yang akan kau katakan jika tahu apa yang aku alami.
Estragon
Sakitkah?
Vladimir
Sakit! Dia ingin tahu apakah itu menyakitkan!
Estragon (menuding)
Kau mungkin mengancingkannya. Sama saja.
Vladimir (membungkuk)
Benar (dia mengancingkan tutup luarnya) jangan pernah remehkan hal-hal kecil kehidupan.
Estragon
Apa yang kau harapkan, kau selalu menunggu sampai saat terakhir
Vladimir (Termenung)
Saat terakhir…. (dia merenung)
Harapan yang tertunda memang menyakitkan. Siapakah yang mengatakannya?
Estragon
Kau tidak menolongku?
Vladimir
Kadang-kadang aku merasa semuanya menjadi sama saja. Lalu aku merasa semuanya menggelikan.
(dia melepaskan topinya, menatap tajam ke dalamnya menggoncang-goncangkannya, lalu memakainya lagi) Bagaimana aku mengatakannya? Lega dan pada saat yang bersamaan…. (dia mencari kata yang tepat)…ngeri. (dengan penekanan) Nge-ri (dia melepaskan topinya lagi, menatap tajam ke dalamnya) Lucu (dia mengetuk-ngetuk bagian atasnya seolah-olahmengusir bagian yang asing. Melihat bagian dalamnya lagi, memakainya kembali) sia-sia saja. (Estragon dengan kekuatan penuh berhasil menarik sepatu bootnya. Dia melihat bagian dalamnya, menggoncang-goncangnya, melihat ke tanah untuk memastikan apakah ada sesuatu yang keluar dari sepatunya, tidak menemukan apa-apa, merogoh dalamnya lagi. Menatap Vladimir dengan pandangan yang kabur) Bagaimana?
Estragon
Tak ada.
Vladimir
Perlihatka
Estragon
Tak ada yang perlu diperlihatkan
Vladimir
Coba pakailah lagi
Estragon (memeriksa kakinya)
Aku akan mengangin-anginkannya sebentar
Vladimir
Ada banyak orang sepertimu. Menyalahkan sepatunya, padahal kakinya yang salah. (Dia melepas topinya lagi melihat ke dalamnya, merabanya, mengetuk bagian atasnya, meniupnya dan memakainya lagi) hal ini mulai mengkhawatirkan (Hening, Vladimir berpikir keras, Estragon menarik-narik jari-jari kakinya) Salah satu pencuri itu diselamatkan. (pause) bagian yang masuk akal. (pause) Gogo.
Estragon
Apa?
Vladimir
Seandainya kita bertobat
Estragon
Bertobat apa?
Vladimir
Oh…(dia berpikir) kita tidak perlu membahas detilnya
Estragon
Tentang kelahiran kita?
(Vladimir tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, namun dengan segera ia menjadi sesak napas, tangannya menekan bagian bawah tubuhnya, wajahnya menyeringai kesakitan.)
Vladimir
Seseorang bahkan tidak akan berani lagi tertawa
Estragon
Penderitaan yang mengerikan
Vladimir
Cuma senyum (dia tersenyum lebar dengan tiba-tiba, terus tersenyum, dan berhenti mendadak) Ini bukan hal yang sama. Sia-sia, (pause) Gogo.
Estragon (Dengan marah)
Ada apa!?
Vladimir
Apakah kau tahu tentang penguasa jalanan?
Estragon


Vladimir
Menurutmu bagaimana tempat ini?
Estragon
Tempat yang mengagumkan (dia berpaling, maju ke depan, berhenti, menghadap ke auditorium) membangkitkan harapan (dia berpaling pada Vladimir) mari pergi.
Vladimir
Kita tidak bisa
Estragon
Kenapa tidak?
Vladimir
Kita sedang menunggu Godot.
Estragon (dengan putus asa)
Benar! (pause). Kau yakin di sini?
Vladimir
Apa?
Estragon
Tempat kita menunggu?
Vladimir
Dia berkata dekat pohon. (mereka melihat ke pohon). Kau lihat yang lainnya?
Estragon
Apa itu?
Vladimir
Aku tak tahu. Sebatang kayu.
Estragon
Ke mana daun-daunnya?
Vladimir
Pasti sudah mati.
Estragon
Tak ada lagi ranting-rantingnya.
Vladimir
Atau mungkin bukan musimnya.
Estragon
Nampak seperti semak-semak
Vladimir
belukar
Estragon
Semak-semak
Vladimir
Sebuah- apa maksudmu? Bahwa kita telah datang ke tempat yang salah?
Estragon
Seharusnya dia di sini.
Vladimir
Dia tidak mengatakan dengan pasti bahwa dia akan datang
Estragon
Dan jika dia tidak datang?
Vladimir
Kita akan kembali besok
Estragon
Juga esok harinya
Vladimir
Mungkin
Estragon
Dan seterusnya
Vladimir
Intinya adalah-
Estragon
Sampai dia datang
Vladimir
Kau tak berperasaan
Estragon
Kita datang ke sini kemarin
Vladimir
Ah tidak, lihat kau salah?
Estragon
Apa yang kita kerjakan kemarin?
Vladimir
Apa yang kita kerjakan kemarin?
Estragon
Ya
Vladimir
Ya ampun…. (dengan marah). Tak ada yang pasti jika kau ada di dekatku.
Estragon
Menurutku kita di sini kemarin
Vladimir (memandangi sekitarnya)
Kau mengenali tempat ini?
Estragon
Aku tidak mengatakan begitu.
Estragon
Beri aku wortelnya (Vladimir membongkar isi kantongnya, mengeluarkan sebuah lobak dan memberikannya pada Estragon yang kemudian menggigitnya. Dengan marah) ini lobak!
Vladimir
Ampuni hamba tuan putri! Hamba berani bersumpah itu tadi wortel (dia kembali mengobrak-abrik kantongnya, tetapi tidak menemukan apapun selain lobak). Semua yang ada hanya lobak (Dia merogoh). Kau pasti telah memakan yang terakhir (Dia membongkar) tunggu, ini. (dia mengeluarkan wortel dan memberikannya pada Estragon ) silahkan, sahabatku yang baik (Estragon melap wortel itu dengan lengan bajunya dan mulai memakannya) berikan padaku lobaknya (Estragon memberikan kembali lobak yang kemudian dimasukan Vladimir ke kantongnya) Itu yang terakhir, jadi nikmatlah.
Estragon
Sia-sia (dia menawarkan sisa wortel kepada Vladimir) kau mau menghabiskannya? (Lengking tangisan, sangat dekat. Estragon menjatuhkan wortelnya. Mereka tetap diam, lalu secara tiba-tiba bersama-sama lari menuju sayap panggung. Estragon berhenti di tengah jalan, lari kembali mengambil wortel, menjejalkannya dalam sakunya, lari menuju Vladimir yang menunggunya, berhenti lagi. Lari kembali, mengambil sepatu bootnya, lalu lari dan bergabung dengan Vladimir. Saling merapat, bahu membungkuk, mengecilkan badan menghindari bahaya, mereka menunggu masuk Pozzo dan Lucky; Pozzo mengendalikan Lucky dengan seutas tali yang dikalungkan di lehernya sehingga Lucky yang pertama-tama muncul diikuti tali yang cukup panjang sehingga mencapai tengah panggung sebelum Pozzo muncul. Lucky membawa sebuah tas berat, kursi lipat, keranjang piknik, dan sebuah mantel besar. Pozzo mencambuk)
Pozzo (Keluar)
Jalan! (suara lecutan. Pozzo muncul, mereka melewati panggung, lucky lewat di depan Vladimir dan Estragon dan keluar. Pozzo berhenti sejenak di depan Estragon dan Vladimir. Talinya mengencang. Pozzo menyentakkannya dengan keras) mundur!
(suara ribut Lucky yang jatuh bersama seluruh barangnya. Vladimir dan Estragonnberpaling padanya, setengah berharap setengah takut ingin membantunya. Vladimir melangkah menuju Lucky, Estragon menahannya dengan menarik lengan bajunya)
Vladimir
Lepaskan aku!
Estragon
Diam di tempatmu!
Pozzo
Hati-hati! dia jahat! (Vladimir dan Estragon berpaling kearah Pozzo) terhadap orang-orang asing.
Estragon (dengan suara pelan)
Itukah dia?
Vladimir
Siapa?
Estragon (mencoba mengingat nama)
Ehhh….
Vladimir
Godot?
Estragon
Ya.
Pozzo
Kupersembahkan diriku; Pozzo
Vladimir (pada Estragon)
Bukan sama sekali!
Estragon
Dia bilang Godot
Vladimir
Bukan sama sekali!
Estragon (dengan takut-takut pada Pozzo)
Kau bukan godot?
Pozzo (dengan suara menakutkan)
Aku Pozzo! (hening) Pozzo!(hening) tidak berartikah nama itu buat kalian? (hening) aku bilang tidak berartikah nama itu buat kalian?
(Vladimir dan Estragon bertatapan penuh pertanyaan)
Estragon (Berpura-pura mencari)
Bozzo…. Bozo…
Vladimir (sama)
Pozzo…. Pozzo….
Pozzo
Pppozzoo!
Pozzo (berhenti)
Kalian adalah manusia biasa, tak lebih (dia memakai kacamatanya) Sejauh yang bisa kulihat (dia melepas kacamatanya) dengan spesies yang sama sepertiku (tiba-tiba tawanya meledak) dengan spesies yang sama dengan Pozzo. Buatan citra Tuhan!
Vladimir
Kau lihat sendiri, kan-
Pozzo (dengan nada memerintah)
Siapa itu Godot?
Estragon
Godot?
Pozzo
Kau kira aku Godot
Estragon
Oh tidak nyonya, tidak sedikit pun
Pozzo
Siapa dia?
Vladimir
Oh, dia itu…. dia semacam kenalan
Estragon
Oh, bukan apa-apa nyonya, kami hampir tidak mengenalnya
Vladimir
Betul, kami tidak mengenalnya dengan baik…. Tetapi semua sama saja….
Estragon
Secara pribadi, saya bahkan tidak akan mengenalnya jika saya melihatnya
Pozzo (dengan isyarat tubuh baik hati)
Tidak usah kita bicarakan lagi hal ini (dia menyentakan tali) bangun, babi! (pause) setiap kali dia jatuh dia tertidur (menyentakkan tali) bangun, celeng! (suara ribut Lucky bangkit dan mengambil barang-barangnya. Pozzo menyentakkan talinya) mundur! (masuk lucky yang berjalan mundur) Stop! (Lucky berhenti) Berputar! (Lucky berputar. Pada Vladimir dan Estragon dengan ramah) Saudara, saudara saya bahagia bisa bertemu dengan Anda. (sebelum ekspresi meragukan mereka) ya, ya tulus saya bahagia (dia menyentakkan talinya) Mendekat (Lucky maju) Stop! (Lucky stop) Ya, jalan Nampak jauh jika seseorang melakukan perjalanan sendirian selama…. (dia melihat jamnya)…. Ya….(dia menghitung)….ya 6 jam, betul, 6 jam penuh, dan tidak ada satu jiwa pun yang terlihat.
Estragon
Sakit apa dia?
Vladimir
Dia kelihatan lelah
Estragon
Kenapa dia tidak meletakkan tasnya?
Vladimir
Mana aku tahu? (mereka mendekatinya) hati-hati!
Pozzo
Tenanglah anak-anak jangan ganggu dia. Berikan aku ayamnya (memerintah lucky). (sambil menyalakan rokoknya dan membuang tulang-tulangnya)
Estragon
(menatap tulang dengan rakus) apakah tulang-tulang itu tidak berguna lagi tuan.
Pozzo
Bagiku itu tidak berguna (sambil menatap lucky. Berharap lucky yang mengambil tulang itu). (Estragon mengambil dan menjilati tulang itu). Apakah tidak ada yang menghargaiku lagi ? (menatap lucky)
Vladimir
Memalukan !
(estrgon membuang tulangnya)
(Pozzo menyambuk Lucky). Kenapa kau tidak mengambil tulangnya ?
Vladimir
Mengapa tuan memperlakukan dia seperti hewan saja ?
Pozzo
Dia dulu sangat baik...sangat membantuku. Tapi sekarang dia mau membunuhku.
Vladimir
Hal itu tidaklah baik tuan.
Pozzo
Sudah waktunya kita melanjutkan perjalanan. Ayo ! (Menarik lucky). Selamat tinggal anak-anak.


(Anak kecil datang dengan ketakutan)
Vladimir
Kemarilah anak kecil
Estragon
Apakah kau membawa pesan dari godot ?
(anak kecil mendekat). Iya tuan.
Estragon
Apakah kau bekerja dengan godot ?
Anak kecil
Iya tuan
Vladimir
Apakah godot pernah memukulmu
Anak kecil
Tidak tuan. Hanya saudara saya
Estragon
Apa yang akan kau sampaikan.
Anak kecil
Hari ini Godot tidak bisa datang tuan. Tapi, besok dia pasti datang.
Estragon dan vladimir
Tidak lagi ?
Vladimir
Sudah berapa lama kita menunggu.
Anak kecil

Saya harus pergi tuan. Godot pasti telah menunggu (anak kecil pergi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar